Friday, February 21, 2020

Jangan Salah Memaknai Ungkapan ' Kegagalan adalah Keberhasilan yang Tertunda '



Seringkali orang datang, menghibur mereka yang "gagal" dengan kalimat, "Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda…"

Ya, benar, tertunda. Hanya karena belum waktunya saja. Tapi bagaimana jika kegagalan itu berulang kali kita alami? Bagaimana jika seiring waktu berjalan, kegagalan masih terus kita alami? Sampai-sampai pada satu titik, boleh jadi kita berburuk sangka, jangan-jangan kita ditakdirkan untuk selalu gagal.

Karena itu, ungkapan "kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda" adalah kalimat yang belum selesai. Kalimat itu mensyaratkan faktor lain yang akan mempengaruhi nasib orang yang gagal itu selanjutnya. Faktor itu adalah kemauan untuk belajar dari kegagalan dan mentalitas untuk tidak berputus asa.

Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Ya, tertunda bagi mereka yang terus-menerus menyesal dan tidak mau belajar dari kegagalan itu. Bukankah menjalani hari dengan penyesalan masa lalu tidak pernah mengenakkan?

Mengapa tidak memaksakan diri untuk mempelajari sebab-sebab kegagalan kemarin, kemudian menyibukkan diri dengan aktivitas belajar agar kegagalan yang sama tidak terulang lagi? Tidak pernah rugi orang yang mau terus belajar. Karena dengan belajar, peluang terulangnya kegagalan akan mengecil dengan sendirinya.

Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Ya, tertunda bagi mereka yang memilih untuk diam berputus asa setelah mengalami kegagalan, alih-alih bersikap tegar dan bangkit menatap peluang masa depan. Karena bagi mereka yang berputus asa, tidak akan ada solusi masalah yang diperoleh. Bahkan setan pun enggan menggoda manusia yang terus berputus asa. Karena keputusasaan itu sendiri sudah cukup untuk menghancurkan kehidupan seseorang.

Memiliki harapan itu penting. Orang hidup harus terus memiliki harapan betapapun sulitnya kehidupan yang dijalaninya sekarang. Para filsuf mengatakan, "harapan adalah kekuatan terbesar manusia…" Ya,karena dengan harapan, kita bisa memiliki keyakinan akan hari esok. Dengan harapan, kita selalu punya alasan untuk terus melanjutkan hidup.

Kegagalan adalah satu hal. Tapi bagaimana sikap dan usaha kita setelah gagal, jauh lebih penting untuk dipikirkan. Kegagalan memang bisa disebabkan oleh kesialan, atau karena ketidakberuntungan nasib. Kegagalan juga bisa disebabkan karena kurangnya upaya dan kerja keras orang itu sendiri.

Akan tetapi, selama mereka yang gagal memilih untuk tidak berputus asa dan mau belajar dari kegagalan, maka kemungkinan mereka meraih pintu keberhasilan di masa depan akan terbuka lebar.

Begitulah roda kehidupan ini berputar. Kegagalan dan keberhasilan dipergilirkan semesta pada manusia dengan kadarnya masing-masing. Tugas kita sebatas pada jalannya rencana, upaya, dan ikhtiar. Sadari bahwa kita ini "lemah". Sadari, bahwa ada Dzat Tak Terlihat yang Maha Berkuasa mengatur putaran roda kehidupan kita.. Karena hanya Dia-lah yang semestinya kita jadikan tempat berharap.[]
February 21, 2020Benny Prastawa