Monday, November 1, 2021

Makna Keadilan dan Keseimbangan yang Hakiki

Di mana ada orang-orang miskin, ada orang-orang kaya yang sibuk menikmati harta bendanya dan abai untuk memberi dan berbagi.

Di mana ada orang-orang bodoh, ada orang-orang pintar yang tidak tahu bagaimana mengajarkan ilmunya dan membuat wawasannya nermanfaat bagi orang lain.

Di mana ada orang-orang jahat, ada orang-orang baik yang sibuk memeranginya, memprotesnya, menihilkannya, tapi tidak sadar bahwa seringkali orang jahat bisa muncul dari orang baik yang hidupnya tersakiti.

Di mana ada orang-orang menderita, ada orang-orang yang tengah asyik bersukacita, bergembira ria dengan segala kesenangan dunianya, yang hatinya terlalu keras untuk bersimpati pada nestapa orang lain.

Kenapa kehidupan ini tidak pernah sama rata dan sama rasa? Kenapa harus ada pihak yang "kalah" dan "sengsara" ketika pihak yang lain "bersukacita" dan "berpesta pora"? Kenapa peradaban manusia tidak pernah sukses menciptakan  potret kehidupan di mana semua orang kaya raya, semua orang pandai cendekia, dan semua orang hidup sejahtera bahagia?

Boleh jadi, karena memang begitulah makna "keseimbangan" yang sebenarnya. Agar umat manusia mau belajar dan tergerak hatinya untuk saling menolong sesama, saling meringankan beban sesama, tidak egois memikirkan kepentingannya, tidak apatis terhadap ligkungannya, tidak pongah dengan raihan kejayaannya, tidak abai untuk berdoa dan bersyukur, serta tidak lupa pada kesejatian dirinya yang fana yang tidak akan membawa apapun ketika berpulang pada-Nya. Sambil terus menjaga nyala harapan bahwa kehidupan esok akan lebih baik.[]
November 01, 2021Benny Prastawa