Thursday, March 5, 2020

Merokok MEMBUNUHMU! Titik!


Merokok itu halal atau haram? Para pemuka agama ramai berdebat tentang masalah ini. Mengkaji seabrek kitab, literatur, dan menyelami setiap jengkal pendapat dari beberapa orang yang sangat mungkin berkontradiksi.

Di luar perdebatan nan melelahkan itu, jumlah perokok di kalangan pelajar (anak di bawah umur) kian meningkat. Ironis memang. Anak-anak itu—di usianya yang hijau—hanya sekedar mencoba-coba, mencari apresiasi dari kawanannya, ikut-ikutan para orang tua yang mereka jadikan panutan segala tingkah lakunya. Mereka, anak-anak itu, mencoba merokok sedari dini tanpan paham resiko candu yang menyertainya. Tanpa tahu, jika sudah ketagihan, merokok akan menjadi kebiasaan-kebutuhan yang teramat sulit dihentikan.

Merokok membunuhmu! Begitulah yang tertera di bungkus-bungkus rokok termutakhir. Merokok tidak lagi sekedar mengakibatkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin. Merokok MEMBUNUHMU. Tak tertolak!

Fakta empiris pun demikian. Silahkan bertanya pada dokter-dokter di rumah sakit terdekat di kota Anda, nasihat apa yang lebih sering dipesankan pada pasien, selain nasihat " JANGAN MEROKOK ???"

MeROKOK itu MEMBUNUHMU! Tak tertolak! Maka untuk apa susah payah mendebatkan sesuatu yang sudah jelas bahaya dan mudharatnya (kerugiannya). Jika membedakan halal haram terlampau rumit, maka lihatlah pada sisi manfaat-mudharatnya. Apakah merokok lebih besar manfaatnya atau mudharatnya?

Kalau ada yang membolehkan rokok dari sisi kultural atau karena tradisi, apakah bijak jika kita mengorbankan kesehatan yang tak tergantikan oleh materi sebanding dengan kepatuhan pada tradisi?

Saya tidak merokok. Dan saya harap akan ada lebih banyak lagi orang-orang yang tidak merokok. Karena sekali lagi, merokok MEMBUNUHMU![]