Postingan kali ini sekedar
untuk menginformasikan tentang hastag “backDate” yang beberapa kali saya pakai
dalam blog ini. Well, karena platform
blog berbeda dengan instagram atau twitter, tentu saja saya tidak memasang
hastag untuk mendulang dukungan followers atau menjadi mesin buzer bagi pihak
tertentu. Jadi hastag “backDate” tidak ada kaitannya dengan pihak-pihak
tertentu.
Hastag “backDate” hanya
sebuah caption tambahan untuk setiap postingan yang saya ulik-ulik tanggal terbitnya.
Jika kalian pernah memakai Wordpress, kalian
pasti tidak asing dengan istilah “backdate”.
Saya hanya meminjam istilahnya saja. Lalu untuk apa sebenarnya hastag “backDate”
di blog ini? Secara sederhana, hastag “backDate” yang saya pakai di blog ini
adalah semacam caption atau
keterangan tambahan untuk setiap tulisan yang saya atur tanggal penerbitannya
karena terlambat diposting.
Sebagai informasi awal,
dalam menghidupi blog ini, saya tidak bisa selalu rutin memposting tulisan
begitu selesai diketik. Beberapa tulisan malah terbengkalai, mangkrak,
mengendap di folder tanpa pernah terselesaikan. Begitu saya memiliki sedikit lebih banyak waktu luang dan mood
ngeblog lagi, barulah saya menyelesaikan tulisan-tulisan yang belum selesai
tadi, kemudian saya posting di blog.
Nah, karena saya bisa hiatus sampai berbulan-bulan lamanya, ada
jarak waktu yang sangat jauh antara postingan terakhir dengan yang terbaru. Jadi,
saya sengaja mengatur tanggal posting untuk artikel yang terlambat diposting
tadi. Saya pikir hal ini penting dilakukan agar archives blog ini lebih tertata dan nyaman dilihat. Sekali lagi,
karena bertambahnya kesibukan, saya sering hiatus
ngeblog selama berbulan-bulan. Akibatnya, ada beberapa bulan yang “hilang”pada
kolom archives blog ini. Untuk
menghindari hal tersebut, saya mengatur tanggal posting di beberapa tulisan
yang saya posting.
Jadi, kesimpulannya,
hastag “backDate” tidak ada kaitannya dengan buzzer atau pihak-pihak tertentu, nggih. Hastag tersebut hanya untuk menginformasikan bahwa tulisan
yang diposting telah saya atur tanggal terbitnya. Saya rasa, saya perlu menuliskan
ini agar lebih jujur dan tidak menanggung beban moral—yang seakan-akan membuat
saya tampak seperti pembohong. Padahal sekali lagi, saya mengatur tanggal
posting untuk menghindari adanya bulan yang hilang di kolom archives (arsip).
Boleh jadi, di lain
kesempatan saya akan mencoba fitur pengaturan tanggal untuk memposting tulisan
selama beberapa waktu ke depan. Jika tadi saya mengatur tanggal untuk tulisan yang
telat terbit, ada kemungkinan saya akan melakukan hal yang sama untuk mengatur
tanggal penerbitan artikel yang akan terbit otomatis di masa mendatang. Saya bukan
bermaksud memanipulasi, lho ya. Hanya
memanfaatkan fasilitas di blog agar archives
saya lebih rapi dan tidak ada bulan-bulan yang raib di sana. Yah, apa boleh
buat, semua ini juga tidak lepas karena alasan klasik—adanya bejibun kesibukan
lain di luar aktivitas ngeblog. Harap maklum adanya.[]