Tidak perlu menunggu setahun sekali untuk merayakan
ulang tahun. Kita bisa memilih merayakan ulang tahun setiap hari. Jika kita
menyadari, setiap hari kita mengalami fase hidup-mati-hidup. Persis seperti
konsep kebangkitan atau kelahiran kembali. Ketika kita beranjak tidur, kita
sebenarnya sedang berproses menuju fase setengah mati. Kondisi kita ketika
tidur mirip orang mati di mana kesadaran kita hilang dan kita tidak mampu lagi
mengontrol tubuh kita.
Ketika kita terbangun, kita merasakan badan segar
kembali. Paru-paru seakan terisi penuh dengan udara segar. Beban di kepala
mereda. Kita pun bersiap menjalani hari dengan berbagai aktivitas selanjutnya.
Berulangnya siklus dari bangun sampai tidur lagi
sebenarnya mengajarkan kita jika setiap hari yang kita lalui adalah anugerah.
Kita bersyukur karena masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk melanjutkan
kehidupan hari ini. Dan sebagai wujud rasa syukur, kita menunjukkannya dengan
aktivitas bekerja dan menolong sesama. Begitulah esensi perayaan ulang tahun
yang sejati.[]